pemudayang meninggal dalam medan perjuangan, bahkan perjuangan bukan dengan penjajah asing, sebagian mereka menghembuskan nafas terakhir karena kekejaman pemerintahan Indonesia sendiri. Bagaimana peran pemuda dalam menjaga idealisme dan memperjuangkan kebenaran ini, tidak hanya kita kenal di negara Indonesia saja, dalam agama pun
Antinominilai, Cetakan kedua (Jakarta: PT. kompas Media Nusantara, 2007) h. 157. 5 Defenisi Leibniz tentang keadilan berbunyi: keadilan ialah cinta kasih seorang bijksana (iustitia est caritas sapientis). Cinta kasih menandakan kebaikan hati, kebijksanaan menandakan pengertian praktis dalam segala bidang hidup.
Dalamsituasi ini, posisi jurnalis sebagai pewarta dan pelaku dalam politik internasional sering kali menjadi kabur. Saat ini, organisasi media dan para profesional telah turut berpartisipasi dalam hubungan-hubungan internasional, dalam pengertian luas dan dalam perannya sebagai katalis dan "diplomatic broker" (Larson, 1986; Giboa,
Perlu pembangunan. komunikasi. 1. Komunikasi dapat menciptakan iklim perubahan dengan mempromosikan. nilai-nilai, pemikiran dan sikap dalam mendukung modernisasi. Komunikasi dapat mengajarkan
Dinegara-negara yang menganut paham demokrasi, masalah perbedaan pendapat dan persaiangan merupakan suatu hal yang wajar. Dengan adanya perbedaan pendapat dan persaiangan itu sering timbul konflik-konflik atau pertentangan antara mereka. Dalam hubungan ini partai politik berfungsi sebagai
5EnD. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Media sosial merupakan wadah bertemunya pengguna dari berbagai kalangan tanpa mengenal kategori, baik berupa batasan umur, gender, agama suku, dan lainnya. Didalamnya setiap orang memiliki kebebasan untuk mengirim dan melihat unggahan dalam bentuk cerita, berita, serta menanggapi unggahan tersebut. Namun, kebebasan itulah yang sebenarnya merupakan sisi buruk dari media sosial. Unggahan dan tanggapan yang dikeluarkan tidak ada yang memfilter sehingga bersifat terbuka. Lantas dalam demokrasi, bagaimana pengaruh media sosial? Apakah menjadi kawan atau malah menjadi lawan?Media sosial pernah dianggap sebagai angin segar bagi demokrasi dimana setiap orang dapat menyuarakan pendapatnya. Ini merupakan elemen penting demokrasi, sehingga dapat menghapus pemerintahan nyata penggunaan media sosial yang berpengaruh dalam pemerintahan ditunjukkan saat Revolusi Tunisia. Aksi penggulingan rezim Ben Ali pada Februari 2011, Facebook, Twitter, dan jejaring sosial lain memainkan peran penting. Suara-suara dalam digital menyebabkan pengumpulan masa di jalan yang kemudian menjadi tindakan penting dalam revolusi. Namun, seiring berkembangnya waktu dan pemikiran manusia. Media sosial tak lagi menjadi kawan sepenuhnya untuk memberantas 'kejahatan'. Saat ini media sosial berbalik menjadi ancaman bagi keseluruhan. Informasi yang disuguhkan tidak memiliki sumber yang jelas, bahkan muncul hoax/berita palsu yang digunakan untuk kepentingan pribadi maupun organisasi. Akun anonim juga marak digunakan untuk menyembunyikan identitasnya. Informasi palsu yang ditangkap oleh pengguna akan merugikan berbagai pihak. Situasi ini juga dapat memecah kesatuan negara dimana rakyatnya terpecah dan mendukung kubu masing-masing. Contoh nyata di Indonesia ada pada saat pemilihan capres dan cawapres dari 2014 dan 2019. Penggalan masa pawai disaingi oleh media yang menyuarakan pendapatnya. Berbagai suara dikeluarkan saling caci memaki antar dua kubu yang bersaing. Lontaran berita palsu yang menimpa kandidat mudah menyebar. Kondisi ini mengakibatkan seseorang mudah terdoktrin dan menutupi dirinya untuk melihat sudut pandang lain selain yang telah ia belakangan ini di Indonesia, media sosial digunakan sebagai alat pembungkam suara rakyat oleh pemerintah. Terlihat pada kasus komedian Bintang Emon yang menyuarakan pembelaan terhadap hasil sidang kasus penyidik senior KPK Novel Baswedan. Kabar palsu bahwa Bintang Emon menggunakan narkoba bermunculan dari akun yang disebut sebagai BuzzerRp. Demokrasi yang semula dari, oleh dan untuk rakyat seolah terpukul dengan datangnya media sosial. Dua hal diatas, baik rakyat atau pemerintah yang membuat media sosial sebagai alat penguasaan, membuat demokrasi di Indonesia seakan tergoyah. Oleh karena itu, kita sebagai pengguna media sosial hendaknya memiliki kebijaksanaan dalam memilah dan memilih kebenaran disetiap apa yang kita baca. Kita juga berharap agar media sosial bisa semakin membaik dan tidak memecah belah. Kita juga harus ikut serta dalam mewujudkannya dengan meningkatkan literasi, menjauhi kebencian dan menggunakannya dengan penuh kebijaksanaan Lihat Inovasi Selengkapnya
IPSMedia massa dalam negara demokrasi memainkan perannya sebagai, kecuali?Penyalur pelapor pertanggung jawaban pembentukan pendapat jawabannya adalah B. Menetapkan dari ensiklopedia pendidikan, media massa dalam negara demokrasi memainkan perannya sebagai, kecuali menetapkan saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu buku terdapat pada jenis buku? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.
media massa dalam negara demokrasi memainkan perannya sebagai kecuali